Gubri Warning Petugas RSUD AA Pencopotan Hingga Turun Pangkat
Senin, 31 Oktober 2022 - 20:04:48 WIB
 

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, detakriau.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar sentil Direktur dan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad agar dapat melakukan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan agar lebih baik lagi kedepannya.

Gubri mengingatkan, bahwa rumah sakit berplat merah ini merupakan kebanggan pemerintah daerah dan masyarakat Riau. Karena itu, tidak ada tawar menawar perbaikan pelayanan dan menajmen harus dilakukan. Karena itu, rumah sakit yang sudah dilengkapi peralatan dan tenaga medis dalam penanganan berbagai penyakit tersebut wajib diperbaiki.

Pemerintah terus berupaya menyiapkan sarana dan prasarana, tenaga dokter dan hal lainnya yang dibutuhkan masyarakat di rumah sakit ini. Karena itu Syamsuar akan mempertimbangkan, jika hal-hal dalam pelayanan tidak teratasi dengan baik, maka akan ada sanksi bagi petugas.

"Kalau ada petugas yang tak berbuat sebaiknya, akan ada sanksi. Bisa saja pencopotan, turun pangkat, turun jabatan pasti bisa, sesuai tingkat kesalahan," tukasnya.

Namun demikian Gubri berharap bisa melakukan perbaikan di segala bidang bukan hanya satu bidang saja supaya nama rumah sakit ini baik. 

Sementara menurut Syamsuar lagi, pemerintah juga terus berupaya menyiapkan sarana dan prasarana, tenaga dokter dan hal lainnya yang dibutuhkan masyarakat di rumah sakit yang masih dirasakan kurang.

Sebab terang dia, RSUD Arifin Achmad merupakan rumah sakit yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat Riau yang memerlukan pelayanan kesehatan. "Karena itulah orang sangat bergantung ke rumah sakit ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," tegasnya.

Orang nomor satu di Provinsi Riau ini mengaku pernah merasakan pelayanan RSUD Arifin Achmad sewaktu terkena COVID-19. Untuk itu, di dalam masalah pelayanan, tegas dia, masih ada yang perlu dibenahi. 

"Rumah sakit ini sebenarnya sudah bagus, dokternya bagus, peralatannya juga bagus, tetapi pelayanan itulah yang harus kita perhatikan dan tingkatkan," kata Syamsuar.

Mantan Bupati Siak ini menginstruksikan agar petugas pelayanan RSUD Arifin Achmad dapat memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat. Kalau memang tidak bisa menjawab sepenuhnya pertanyaan masyarakat karena itu ada tugas yang lain, sampaikan dengan baik dan tidak ketus.

Gubri mengaku, rumah sakit ini memang menjadi kebanggaan masyarakat Riau, akan tetapi jika pelayanannya tidak berubah, maka sangat disayangkan. 

Karena itu, Datuk Seri Setia Amanah ini mengharapkan kehadirannya ke RSUD Arifin Achmad dapat menjadi motivasi bagaimana manajemen rumah sakit ini dapat merubah mindset agar semakin baik lagi kedepannya.

"Insyaallah kalau kita punya komitmen tidak ada yang tidak mungkin. Saya harapkan juga bantuan kita semua ini bisa melakukan perubahan sikap karena memang nomor satu ini adalah pelayanan," sebut Gubri.

Gubri mengajak semua pihak yang terkait di RSUD Arifin Achmad agar melakukan perbaikan terhadap kekurangan dan juga harus mau mengintrospeksi diri kalau memang ada yang kurang.

Ia mengharapkan pula pada masa yang akan datang, pelayanan kesehatan di RSUD Arifin Achmad bisa lebih baik lagi dan dapat melakukan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan ramah kepada masyarakat.  

"Ini kerjanya adalah kerja bersama, karena itu kalau tidak ada kerja bersama, kompak bagaimana menata rumah sakit ini, tidak akan terjadi apa yang kita harapkan perbaikan di masa mendatang," pungkas Gubri.

Dirut Salahkan Bawahan

Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, drg Wan Fajriatul Mamunnah angkat bicara terkait viralnya persoalan keluarga pasien yang marah - marah soal pelayanan RSUD Arifin Achmad.

Wan sendiri menyalahkan petugas bank darah di rumah sakit itu, sehingga keluarga pasien sempat mengamuk dan mengeluhkan layanan di rumah sakit milik Pemprov Riau itu.

Wan berkilah kalau kesalahan itu ada pada bawahannya yang tidak bekerja secara profesional.

"Kejadian malam Minggu kemarin yang tak kami harapkan, kemarin itu sebenarnya kondisinya tidak sesuai dengan apa yang ada ya. Permasalahanya bukan reagennya kosong. Reagen ada, tapi terbatas, karena ada kendala distributor," kata Wan kepada wartawan, Senin (31/10/2022).

Baca: RSUD Arifin Achmad Dituding Suka Mempersulit Pasien, Netizen: Nyawa Bagi Mereka hanya Sebuah Kaleng Bekas

Wan mengaku reagen saat itu terbatas, hal itu berbanding terbalik dengan pernyataan petugas. Di mana petugas bilang reagen kosong dan baru akan tiba hari Selasa atau Rabu besok.

"Kemarin ada bahasa 'reagen kosong', akan tetapi terbatas. Memang mis nya di petugas bank darah, mungkin pada saat menginformasikan tidak tepat," kata Wan.

Anak mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar itu mengaku petugas tak menyampaikan reagen terbatas karena takut keluarga pasien marah. Wan yang tidak ada di lokasi pun mengaku hanya mendapat laporan petugas soal keributan yang terjadi.

"Memang saat kejadian saya belum hadir. Karena dilaporkan ada ribut-ribut saya langsung hadir dan saya mendekati istri pasien, di situ mengeluhkan suaminya riwayat kanker. Memang kebutuhan darah tergantung dari PMI, tapi kemarin di PMI lagi kosong, sehingga diminta keluarga mencari pendonor," cakapnya lagi.

Petugas sendiri dinilai salah karena tidak menanyakan ke bagian pengadaan. Selain itu, tidak menyampaikan informasi dengan baik kepada pasien.

"Memang kondisi kemarin petugas kurang informatif atau menanyakan ke bagian pengadaan. Sehingga dianggap reagen kosong, padahal stok masih ada. Itu yang buat istri pasien marah, kerena capek cari darah. Kemudian dihadapkan petugas yang cara menyampaikannya salah dan menyulut kemarahan keluarga," kata Wan.

Saat ditanya apakah akan mengevaluasi petugas tersebut, Wan tak memberikan kepastian. Dia hanya mengaku keributan malam itu adalah mis komunikasi antara keluarga pasien dan petugas bank darah.(rid)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -