Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir
Kamis, 01 Desember 2022 - 20:17:55 WIB
 

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, detakriau.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor tingkat Provinsi Riau, Kamis (1/12/2022). Status Siaga darurat banjir tingkat Provinsi Riau ini berlangsung hingga 31 Desember 2022 mendatang.

Status siaga darurat banjir tingkat Provinsi Riau ditetapkan melalui keputusan Gubernur Riau nomor KPTS 1747/XII/2022 tanggal 1 Desember 2022.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Riau, Edy Afrizal di Kantor BPBD, Kamis (1/12/2022) berharap dengan sudah ditetapkannya status siaga darurat banjir ini kedepan penanganan banjir di Provinsi Riau bisa dilakukan secara maksimal. 

Sebab dengan penetapan status ini, penanganan banjir tidak lagi dilakukan secara parsial oleh instansi masing-masing namun sudah satu komando. "Dengan sudah ditetapkannya status siaga banjir ini ada payung hukum untuk memberikan bantuan masyarakat, melalui dana BTT," katanya.

Selain itu, dengan ditetapkannya status siaga banjir ini pihaknya bisa langsung meminta bantuan pusat untuk penanganan banjir di Riau. Baik dari sisi anggaran, termasuk sarana dan pra sarana.

"Ini untuk legalitas, supaya pemerintah pusat lebih gampang masuknya, karena statusnya sudah tingkat provinsi. Sehingga bantuan material, sarana dan pra sarana lebih gampang diberikan," ujarnya. 

Cabut Status Siaga Karhutla

Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara resmi menacbut status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Riau, Edy Afrizal saat konferensi pers di Kantor BPBD Provinsi Riau. Kamis, (1/11/2022).
“Status siaga darurat bencana karhutla Provinsi Riau tahun 2022 telah berakhir pada 30 November 2022 kemarin,” terang Edy Afrizal.

Ia mennjelaskan dari data terakhir sampai dengan 30 November 2022, tercatat luas lahan yang terbakar dan sudah padam yaitu 1.249,97 hektar dan hotspot tahun 2022 sebanyak 1.631 titik.

“Angka ini menurun 11,98 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu dan untuk hotspot menurun sebanyak 36,71 persen,” ujarnya

Sejalan dengan hal tersebut, Kadaops Manggala Agni IV/Pekanbaru, Chaerul Ginting membenarkn hal ini.

“Sudah jauh berkurang (Karhutla), meskipun sedikit kadang ada perbedaan luasan karena metode, namun itu secara signifikan terdapat penurunan luasan karhutla,” jelas Chaerul

Caherul menuturkan pihaknya siap membantu BPBD dalam melakukan pencegahan dan menangani karhutla.

“Karena memang biasanya awal Januari itu ada peningkatan hotspot dan kita akan melaksanakan upaya - upaya early warning system di lapangan. Baik itu pemantauan hotspot harian maupun patroli - patroli dilapangan,” katanya.

“Biasanya kami melakukan patroli rutin, terutama di wilayah - wilayah yang rawan gambut. Beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Riau ini merupakan gambut, jadi dipertengahan kita akan melaksanakan patroli dengan gencar. Untuk meminimalisir kejadian karhutla di lapangan,” tutupnya.(rid/mcr)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -