Ahli Onkologi Kupas Deteksi Dini Kanker Payudara di Kuliah Pakar FMIPA dan Kesehatan UMRI
PEKANBARU, detakriau.com - Kanker yang merupakan penyimpangan pertumbuhan sel yang tak terkendali di dalam tubuh manusia bukanlah penyakit kutukan. Kesalahan upaya pencegahan maupun penanganan sejak awal yang tak sesuai prosedur kesehatan menjadi pemicu penyakit ini penyebab kematian nomor satu di dunia, terutama kanker payudara.
Demikian diungkap narasumber Dr dr Kamal Basri Siregar MKed (Sugr) SpB (K) Onk. FICS, Dokter FKUSU dalam seminar Kuliah Pakar dengan Tema "Deteksi Dini, Preventif dan Penatalaksanaan Kanker Payudara" di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Sabtu (3/12/2022).
Turut hadir dalam seminar ini, unsur pimpinan Muhammadiyah UMRI Hj Azlaini Agus, Ahmad Hijazi, Rektor UMRI Dr H Saidul Amin, M.A diwakili WR 1 Dr Wirdati Irma, M.Si, unsur Pimpinan Fakultas FMIPA dan Kesehatan UMRI serta praktisi Rumah Sakit (RS) Zainab, RSUD Arifin Ahmad, dan RS Tabrani.
Seminar pakar ini dihadiri lebih 200 peserta mahasiswa dari STIKES Payung Negeri, Univ Hang Tuah, Univ Abdurrab Tabrani, Fakultas Keperawatan UR, Farmasi STIFAR, serta mahasiswa Fakultas MIPA dan Kesehatan dari Prodi D3 Keperawatan, D3 Kebidanan dan S1 Farmasi.
Dalam paparan edukatif pakar onkologi Universitas Sumatera Utara (USU) ini, Dr dr Kamal Basri Siregar MKed (Sugr) SpB (K) Onk. FICS, mengharapkan peserta yang mayoritas perempuan menjadi perpanjangan tangan kepada masyarakat, terkait edukasi penyakit kanker, khususnya payudara.
"Ini adalah tugas kita menyadarkan mereka jangan sampai kanker stadium lanjut baru ditangani secara medis. Kesalahan awal penanganan maka akan berantakan," pesan dr Kamal mengingatkan.
Lanjutnya, karena rata-rata pasien di Klinik RS Adam Malik Medan, adalah setelah pengobatan awal dari berbagai alternatif, tau taunya sudah stadium lanjut yang berbahaya. "Paling tidak edukasi ini berguna bagi kita yang hadir di seminar ini," imbuh dr Kamal.
Tak kalah pentingnya disampaikan, penyakit yang disebabkan multifaktor ini paling dominan akibat pola gaya hidup terutama makanan, seperti makanan moderen cepat saji. Tak heran penyakit kanker khusus payudara ini semakin muda dan menyerang banyak wanita. "90 persen kanker disebabkan gaya hidup yang salah dan hanya 10 persen faktor genetik atau keturunan," pungkasnya sembari mengingatkan, bahwa penyakit kanker bisa disembuhkan, terutama jika ditangani benar sejak awal.
Dalam paparannya, dr Kamal juga tak menafikan sikap manusia terhadap sang Khalik atau pencipta. Karena, di setiap tubuh manusia sebenarnya sudah terdapat banyak komponen penangkal penyakit, tapi mengapa kanker masih lolos? Itu semua juga terkait DNA pada tubuh manusia.
Perilaku DNA berasal dari yang kita makan, sehat atau tidak, termasuk halal atau haramnya. "Tapi mengapa kanker lolos, kita kembalikan pada Allah SWT. Banyaklah bersyukur pada Allah SWT, karena Allah SWT hakekatnya sayang sama makhluknya," pesan pakar onkologi yang keempat anaknya berstatus dokter ini.
Begitu menariknya paparan dr Kamal, mampu menghipnotis mahasiswa yang hadir hingga berlomba mereka mengajukan pertanyaan. Bahkan pertanyaan yang tak bisa secara langsung dijawab, diberi kesempatan menyampaikan via email untuk diberikan jawaban.
Sementara itu, Rektor UMRI Dr H Saidul Amin, M.A diwakili WR 1 Dr Widarti Irma, SPd mengatakan, penyakit kanker adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Kanker payudara yang menonjol di Indonesia penyebab kematian, juga harus menjadi perhatian serius.
"Saya harapkan materi yang disampaikan dokter pakar dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan para mahasiswa nantinya," pesan Rektor.
Pada kesempatan Seminar Pakar ini, pakar onkologi Universitas Sumatera Utara (USU), Dr dr Kamal Basri Siregar MKed (Sugr) SpB (K) Onk. FICS menyerahkan tiga buku karyanya kepada Pimpinan UMRI. Bahkan buku terbaiknya ini terlebih dahulu ditandatangani langsung sebagai wujud penghargaan.
Sesi akhir acara, selain foto bersama unsur pimpinan UMRI, turut juga para mahasiswa yang begitu antusias dengan pakar ini, untuk foto bersama.
Panitia pun memberikan sertifikat kepada peserta seminar, yang sarat ilmu pengetahuan ini.
"Kita harapkan seminar ini bermanfaat bagi peserta, terutama bagi para mahasiswa untuk masa depannya," harap Ketua Panitia Seminar Pakar, Dr Sri Hilma Siregar, M.Sc.(rid)