Ribuan Koleksi Barang Antik Milik Nata Membuat Kita Terpana
Senin, 30 Januari 2023 - 18:14:03 WIB
 

TERKAIT:
   
 

Melihat langsung koleksi barang antik milik Nata membuat kita terpana. Ribuan koleksi barang antik terpajang di rumahnya berlantai tiga di Jalan Kuras III Tampan, Pekanbaru. 

Rasanya tak banyak orang yang mempunyai hobi mengoleksi barang antik di Riau apalagi di Kota Pekanbaru, seperti Nata Hedy Nyo SE, MH, seorang pria keturunan Tionghua. Mulai dari keris, pedang, keramik dengan berbagai bentuk, guci, rupang (patung budha) batu-batuan, hingga tempayan air yang ditata rapi di lantai dua dan tiga kediamannya.

Sekilas kita berpikir, dari mana didapatkan Nata, ribuan koleksi barang antik tersebut? 

Nata menceritakan awal mula ketertarikannya dengan benda- benda antik ini. Berawal sejak 10 tahun lalu dirinya diberi sebuah rupang oleh kakak iparnya, dari situ ia melihat ada keunikan dari benda tersebut.

"Kalau rupang ini ada orang yang pindah rumah kita dapat, ada yang memang kita beli. Ada yang jual dan kita sudah niat beli ya kita beli dengan harga yang sesuai kemampuan kita," ujar suami dari Meri Kho ini.

Nata mengaku sangat mencintai batu- batuan dan ia pun mengoleksi ribuan batu  dengan berbagai bentuk dan motif. Mulai patung, miniatur kapal, cincin, kepala ikat pinggang hingga gelang dari bebatuan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan dari luar negeri.

"Masing- masing benda punya ciri khas sendiri, seperti saya suka dengan bebatuan bermotif seperti motif orang, hewan, pemandangan jadi disitulah kita melihat prodak tuhan itu sangat luar biasa. Bukan dilukis tetapi alam yang sudah membentuk motifnya," ucap Nata.

Keris juga menjadi salah satu koleksi andalan Nata. Ia menyebut keris salah satu prodak  manusia yang menurutnya juga punya keunikan sendiri. Keris punya lekukan yang indah bahkan bisa berdiri disamping sarungnya meski mempunyai gagang yang berat dan bentuk yang tak seimbang.

"Itu salah satu keunikan juga ada dari keris," ujar Nata mengoleksi keris yang ia dapat dari berbagai daerah, dengan keunikan yang ia lihat dari ratusan koleksinya.

Keris- keris tersebut juga ada yang memiliki kekuatan mistis, meskipun ia mengaku belum pernah mengalami hal- hal yang aneh dengan koleksi barang antik tersebut.  

"Dari senior- senior serta pemilik aslinya ini ada (mistis,red) tapi saya tidak pernah melihat, hanya saja bisa merasakan," ujar pria ramah ini.

Satu hal yang menarik, pada kunjungan saya kali ini, Nata memperlihatkan salah satu koleksi keris miliknya yang bisa bediri tanpa bantuan apa pun meski mempunyai beban yang tak seimbang.

Menariknya, pria 45 tahun ini menyebut  meski mengumpulkan ribuan koleksi, ia tidak sengaja mencari dan berburu barang antik, namun sekali waktu ia tertarik dan 
pergi ke satu tempat untuk membeli barang yang disukai.

"Lebih banyak orang yang menawarkan barang ke saya, kalau cocok harga saya beli. Tapi ada juga kemarin saya ke Bukittinggi, dapat patung Dewi Sri," ujarnya,

Koleksi- koleksinya tersebut tidak hanya didapat dari daerah di tanah air saja, tapi banyak juga yang diperoleh dari luar negeri seperti, Malaysia, Singapura dan sudah pasti dari China.

"Banyak patung- patung serta keramik dari China," kata pria yang juga Ketua Harian Yayasan Ikatan Tionghua Selatpanjang (IKTS) ini kepada media ini.

Dari ribuan koleksi yang dimiliki ada satu koleksi yang sangat ia sukai. Sebuah keramik dari China yang berbentuk kendi berukuran sedang, yang dibelinya dari penampung di Pekanbaru.

"Selain bentuknya unik, dibuat juga dengan cara unik, benda ini juga berusia sudah lebih dari 100 tahun,' terang Nata sembari memperlihatkan koleksi kesayangannya itu.

Namun pada prinsipnya ia suka semua barang yang ia miliki. Sebab tak sedikit uang yang harus ia keluarkan untuk memuaskan hobinya ini. 

Dari yang mahal hingga yang murah ia beli asal cocok dan disukai. Meski enggan merinci, namun ia memeberi gambaran jika tak kurang dari 10 juta perbulan ia keluarkan untuk hobinya ini.

"Mahal itu relatif, ada yang murah ada yang mahal dari 
ratusan ribu hingga 5 jutan pun ada," sebutnya.

Nata mengaku, meski memiliki ribuan koleksi tak membuatnya kerepotan dalam mengurus benda- benda antik ini, sebab menurutnya tak ada perawatan khusus yang ia 
lakukan. Apalagi hobinya ini didukung oleh istri tercinta. Selain itu, dengan mengoleksi ini Ia mengaku mendapat kepuasan batin.

"Kalau kita stres lihat barang - barang yang kita koleksi mudah- mudahan stres kita hilang," ujarnya, dikutip dari klikriau.com.

Untuk itulah dirinya tak berniat sama sekali menjual barang- barang antik miliknya.
 
"Sebenarnya niat menjual tidak ada hanya kalau memang ada harga yang cocok dan memuaskan dari salah satu barang kita boleh lah kita nego," ujarnya sembari tertawa.

Usai berbincang dan melihat koleksi barang yang ada di lantai I dan lantai II, saya pun melanjutkan melihat koleksi yang berada di lantai III berupa rooftop dengan dinding terbuka.  

Tembayan- tempayan ini ada yang terbuat dari keramik, batu dan lainnya. Ini juga ia dapatkan dari berbagai daerah dan negara.

Sembari  menikmati keindahan koleksi- koleksi tempayan miliknya, Nata menyebut jika sebagian besar dari tempayan ini ia dapat dari orang yang akan pindah rumah.

"Ini koleksi orang Caltex yang akan pindah ke Bali, karena tidak mungkin membawa barang-barang yang gampang pecah sebanyak ini, ya koleksinya dijual," jelas Nata.

Selain itu ada juga tempayan yang berasal dari China. Konon tempayan tersebut digunakan untuk membuat anggur (arak) sebagai tempat untuk fermentasi.

Berkeliling 

dan berbincang dengan ayah empat orang anak ini tak pernah membosankan, namun kami harus berpamitan.

Diakhir obrolan Ia pun menyelipkan sedikit harapan kepada pemerintah agar bisa membantu untuk melestarikan dan mengembangkan bahkan bisa menambah koleksi- koleksi barang antik yang ia miliki.

"Syukur- syukur bisa buat museum barang antik, agar koleksi milik saya ini bisa dinikmati dan dilihat banyak orang."  tutup pria yang pernah menyumbangkan sejumlah koleksinya berupa rupang (patung Budha) dalam lelang amal yang diadakan mahasiswa di Pekanbaru. (rid)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -