Jelajah EKSyar Riau Potret Kontribusi Ekonomi Syariah Bagi Daerah
Senin, 07 Oktober 2024 - 19:26:35 WIB
 

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, detakriau.com - Perkembangan ekonomi syariah menjadi salah satu sektor yang ikut mendorong tumbuhnya aktivitas perekonomian di Provinsi Riau. Hal ini menjadi salah satu perhatian utama yang menjadi sorotan Bisnis Indonesia dalam program Jelajah Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) Riau 2024.

Kepala Kantor Perwakilan Bisnis Indonesia Pekanbaru, Aang Ananda Suherman, menekankan pentingnya ekonomi syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Riau, dengan fokus tidak hanya pada aspek religius tetapi juga pada dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.

Bank Indonesia misalnya telah memberikan perhatian lebih dalam pengembangan ekonomi syariah di daerah, khususnya UMKM, kemandirian pesantren, dan manfaat sosialnya. Menurutnya, ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan yang lebih luas.

"Ekonomi syariah bukan sekadar tentang agama, tapi juga sumber keadilan bagi ekonomi masyarakat. Selain itu, bagaimana dampaknya terhadap ekonomi Riau dan seberapa besar pengaruhnya bagi UMKM, kemandirian pesantren dan manfaat sosial yang lebih luas," ujarnya saat memberikan sambutan dalam pelepasan program Jelajah EKSyar Riau 2024, Senin (7/10/2024).

Dia menambahkan sejak konversi Bank Riau Kepri menjadi Bank Riau Kepri Syariah (BRKS), dukungan terhadap industri halal di Riau semakin kuat, hingga mampu menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang solid.

"Ekonomi syariah adalah tentang bagaimana kita dapat menciptakan kemaslahatan dan dampak positif bagi semua orang. Dengan fondasi yang sudah terbentuk, kita optimis ekonomi syariah di Riau akan terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah," ujarnya.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Riau menegaskan komitmennya dalam pengembangan ekonomi syariah di daerah dengan menyambut baik inisiatif kegiatan publikasi tematik Jelajah Ekonomi dan Keuangan Syariah di Provinsi Riau Tahun 2024, yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, Bank Riau Kepri Syariah, Bisnis Indonesia, dan stakeholders lainnya.

Kepala Biro Perekonomian Provinsi Riau, Alzuhra Dini Alinoni menyebutkan dengan mayoritas penduduk muslim yang mencapai 87% dari total 6,7 juta jiwa, Riau memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi syariah yang berbasis pada karakteristik masyarakatnya.

"Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Pemprov Riau telah melakukan langkah nyata dengan membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Riau pada tahun 2022," ujarnya.

Selain itu, Pemprov Riau juga mendukung konversi Bank Riau Kepri menjadi Bank Riau Kepri Syariah pada 2022, yang diharapkan menjadi katalisator dalam mewujudkan program strategis ekonomi syariah di Riau. 

Dirinya menegaskan pentingnya peran lembaga keuangan syariah seperti BRKS dalam mendukung pergerakan ekonomi di daerah, terutama dalam sektor perbankan yang menerapkan prinsip syariat Islam.

Lebih lanjut, Pemprov Riau berkolaborasi dengan Bank Indonesia dalam program-program seperti Riau Sharia Week dan kegiatan literasi ekonomi syariah lainnya. 

Dengan sinergi yang solid, ekonomi syariah diharapkan menjadi pilihan utama masyarakat, mengingat besarnya populasi dan potensi permintaan di Indonesia.

Pemprov Riau menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholders yang mendukung pengembangan ekonomi syariah di Riau.

"Kami berharap kegiatan peliputan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya halal lifestyle dan mendorong lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam memajukan ekonomi syariah," ungkapnya.

Kemudian, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Riau terus melanjutkan komitmen untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Riau melalui berbagai program unggulan. 

Kepala KPwBI Riau, Panji Achmad, menekankan pentingnya perhatian terhadap pengembangan sektor ini sebagai bagian dari upaya mendukung kemandirian ekonomi masyarakat Riau.

"Ada 4 program utama yang telah dijalankan dan diluncurkan KPwBI Riau guna mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah," ujarnya.

Diantaranya yaitu pertama, pengembangan ekosistem halal value chain. KPwBI fokus pada sektor-sektor seperti pertanian terintegrasi, modest fashion, dan halal food, serta kemandirian ekonomi pesantren.

Kedua, penguatan keuangan syariah. Bank Indonesia mendorong optimalisasi dana Ziswaf (Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf) sebagai sumber ekonomi produktif melalui program capacity building atau Training of Trainers (ToT) kepada nazhir wakaf. Ini juga termasuk perluasan muzakki dan wakif, business matching pembiayaan, serta kolaborasi dengan lembaga Ziswaf dan stakeholders terkait di Riau.

Ketiga, peningkatan literasi dan inklusi. Melalui berbagai kegiatan sosialisasi, forum diskusi, dan pelatihan, KPwBI bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Riau mengenai ekonomi dan keuangan syariah. Keempat, dukungan sarana dan prasarana. KPwBI juga memberikan bantuan untuk mendukung kemandirian ekonomi pondok pesantren.

Guna mendukung keberhasilan strategi penguatan Bank Indonesia dan mencapai target pengembangan indeks literasi ekonomi nasional, pihaknya melaksanakan Program Jelajah Ekonomi Syariah bekerja sama dengan Bisnis Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat Riau, bahkan di tingkat nasional, terkait perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Ini merupakan upaya publikasi khusus untuk menunjukkan komitmen kami dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Riau. Kami berharap, semua pihak dapat mengetahui dan berkontribusi dalam pengembangan halal lifestyle di Riau dan Indonesia,” ungkapnya.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, termasuk Bisnis Indonesia, Bank Riau Kepri Syariah, pemerintah Provinsi Riau, dan stakeholders lainnya yang proaktif dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Riau.

Dengan berbagai program dan dukungan ini, Bank Indonesia berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui prinsip-prinsip syariah yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat Riau.

Adapun kegiatan pelepasan tim liputan Jelajah EKSyar 2024 ini juga dihadiri oleh Deputi Kepala KPwBI Riau Sudiro Pambudi, Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Riau Kepri (BRK) Syariah Edi Wardana, Ketua Baznas Riau Masriadi Hasan, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Riau dan Wakil Direktur Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Riau Abdul Rasyid Suharto, Sekretaris MUI Provinsi Riau Almi Jera, Bendahara Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Riau Ustaz Kiyai Ahmad Mantiq, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lancang Kuning (Unilak) Dini Onasis.(*)




Caption foto:

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Riau Panji Achmad (kelima kanan) didampingi Kepala Biro Perekonomian Provinsi Riau Alzuhra Dini Alinoni (kelima kiri) dan Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Pekanbaru Aang Ananda Suherman (kedua kanan) beserta seluruh undangan terkait foto bersama



 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -