Pada kesempatan tersebut, H. Muliardi mengingatkan akan jasa para santri dan kiyai yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama lewat "Resolusi Jihad" yang dicetuskan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945. Menurutnya, peringatan Hari Santri adalah momen penting untuk mengenang semangat juang mereka yang berkorban demi kemerdekaan bangsa.

"Dalam peringatan Hari Santri ini, kita mengusung tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan'. Ini adalah panggilan bagi para santri untuk meneruskan perjuangan para pendahulu, bukan lagi melawan penjajah, melainkan mengisi kemerdekaan dengan menjaga kerukunan dan keharmonisan bangsa," ujar H. Muliardi di hadapan ribuan santri, kiai, dan para tokoh agama.

Di era modern ini, lanjutnya, santri juga dituntut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berinovasi agar nilai-nilai agama tetap relevan di tengah perkembangan digital. "Rengkuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan Indonesia," tegasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Penjabat Bupati Bengkalis beserta jajaran, Kabid Papkis dan Tim, Kakankemenag dan Kasi Pondok Pesantren, Ketua DWP Kemenag Kab/ Kota, Ketua MUI, Baznas, serta pimpinan dan santri pondok pesantren se-Riau, menambah khidmat dan semarak peringatan Hari Santri 2024 di Provinsi Riau. (*)